Monday, December 30, 2013

Bikin Microscope Gadget part-2

Gara-gara bongkar CCD barcode scanner and mempelajarinya, setelah 3 hari puas dengan rangkaian elektroniknya baru ngelirik lensa didalamnya.

CCD barcode scanner
Sensor CCD linear yang berada didalam barcode scanner ini fungsinya banyak, kamera yang menggunakan CCD jauh lebih baik dari pada kamera yang menggunakan CMOS, prisip kerja CCD mirip kerja photocell, tapi ruang dan waktu tidak mendukung untuk proses hacking CCD linear ini, so lensanya aja deh.....kenapa ngga dieksekusi dibikin microscope?
Diartikel sebelumnya saya membuat microscope dengan menggunakan lensa dari DVD optic dan laser pointer, selengkapnya bisa dibaca disini Cara Membuat Microscope Gadget, diartikel sebelumnya lebih tepat jika dikatakan sebagai magnificent bukan microscope, karena hanya menggunakan 1 lensa objektip, seperti microscope digital yang banyak dipasaran sekarang, baik untuk laboraturium elektronika tapi tidak membantu untuk laboraturium kimia, karena selebihnya dibantu pembesaran digital, memang membantu untuk melihat benda-benda kecil tapi jauh dari memuaskan, disamping harganya yang kurang pantas, karena alat ini hanya menggunakan webcam dengan lensa tambahan saja, haha..


Laser pointer
Didalam setiap laser pointer ini terdapat lensa objektip berdiameter kecil, terbuat dari polymer polyethylene (plastik), jadi sangat cocok untuk dibuat microscope gadget, karena kamera gadget hanya memiliki fixed aperture (iris mata baku), dan tidak memiliki diaphragm (ruang diafragma)  yang lebar, karena tidak memiliki ruang lensa, kamera gadget seperti tablet ato HP hanya dapat melakukan pembesaran atau zoom digital (tidak dapat melakukan pembesaran atau zoom optikal), jadi lensa yang dibuat bisa langsung diaplikasikan sedekat mungkin dengan aperture kamera, lensa berdiameter besar tidak dapat digunakan karena titik fokus akan jatuh terlalu jauh dari aperture kamera.

Aperture kamera gadget juga dilakukan secara digital, tidak secara optikal, untuk itu untuk mengatur intensitas cahaya yang masuk kamera harus disetting bagian ISO nya. Diameter lensa barcode scanner dan lensa laser pointer berukuran sama persis (4mm), jadi sangat pas sekali dengan diameter aperture kamera.

Berikut bahan-bahan yang dibutuhkan :
  1. Lensa objektip 2 buah (dari laser pointer)
  2. Lensa setengah objektip 1 buah (dari barcode scanner)
  3. Sedotan besar (bekas minuman jus)
  4. Tusuk gigi (gratis dari rumah makan)
  5. Solatip
  6. Lem bakar
Alat-alat :
  1. Gunting
  2.  Cutter
  3. Tang jepit
  4. Lilin
Pertama-tama lensa-lensa disusun secara tepat (mengingat jenis lensa berbeda), untuk itu dibutuhkan tempat semacam pipa kecil untuk menempatkan deretan lensa-lensanya, karena sering minum jus dan setiap beli sedotannya ga pernah dibuang tapi disimpen (karena ngerasa suatu saat sedotan ini pasti berguna), tentunya sedotan minuman jus berdiameter besar, transparan dan lebih tebal berbahan polymer polyethylene, dan sedotan ini bisa dipanaskan untuk menghasilkan bentuk baru, karena molekular Polyethylene berbentuk linear tidak silang.

Karena diameter lensa dengan sedotan beda tipis, maka sedotan sedikit dipanaskan agar sedikit membesar dengan dimasukan pensil kedalamnya, setelah dingin diameter sedotanpun menjadi besar dan dapat dimasuki lensa, setelah semua lensa masuk dan tersusun rapih, sedotan sekali lagi dipanaskan agar sedikit mengkerut, untuk mencegah lensa bergerak dan mengubah titik fokus, setelah itu tempelkan tusuk gigi dengan bantuan lem bakar, dengan sebelumnya tusuk gigi disobek bagian bawahnya agar tidak bundar (datar).

Terbukti jugakan manfaat sedotan ini? Pas butuh ga perlu susah nyari, tinggal ambil karena kalo beli jus pasti sedotannya disimpen, beruntunglah bisa menghargai hal kecil yang sulit dimengerti orang lain, haha...dan bonusnya sedotan ini tebal, jadi sangat kokoh menopang lensa didalamnya, andaikata susunan lensa ini jatuh, dijamin susunan lensa tidak akan berubah, dan warnanya transparan jadi memudahkan untuk melihat susunan lensa apa sudah lurus, sebetulnya proses kalibrasi lensa dan mengatur posisi jatuhnya titik fokus dan lurus tidaknya lensa harus menggunakan laser, tapi dalam project ini belum dibutuhkan tingkat akurasi tinggi, so menggunakan naluri dan kognitip sudah cukup.

Susunan lensa (2x lensa objektip, 1x lensa setengah objektip)
Karena lensa-lensa objektip ini berdiameter kecil jadi jarak lensa ke lensanya tidak perlu terlalu berjauhan, so 3 deret lensa ini bisa jadi seukuran ini (4mm x 15mm), hahaha... selalu ketika berbicara mengenai skala kecil artinya bicara mengenai EFEKTIFITAS!!!.

Aplikasi mikroskop pada gadget
Karena lensa ini diberi pegangan dari tusuk gigi yang sudah dirobek bagian bawahnya hingga menghasilkan permukaan yang datar, jadi ketika diletakan pada gadget lensa bisa tegak vertikal ga tengok kiri kanan, haha...abis ini tinggal dikasih sedikit solatip agar gadget bisa bermanuver bebas mencari target!.

Karena ini mikroskop cahaya, tentunya objek yang akan dilihat harus memiliki backlight, untuk itu sebagai langkah pertama (uji coba), lakukan percobaan pada layar LCD, setelah titik fokus dan pembesaran didapatkan secara maksimal, artinya susunan lensa sudah tepat, baru ditempatkan didalam sedotan dan kunci dengan cara mengerutkan ukuran sedotan.
Berikut hasil jepretan pada layar LCD HP dengan pembesaran optik :

Menggunakan 2 lensa (objektip & setengah objektip)
Menggunakan 3 lensa (2x objektip & 1x setengah objektip)

Menggunakan 3 lensa (2x objektip & 1x setengah objektip)
Gambar ini agak terlihat buram karena dipegang pake tangan, jadi masih goyang kiri-kanan dan atas bawah, yang mengakibatkan fokus terganggu, dan kamera tidak memiliki fitur anti shaking, tapi namanya juga proses uji coba, yang jelas titik fokus sudah didapatkan secara maksimal dengan menggunakan 3 lensa.

Berikut hasil jepretan pembesaran digital :

LCD handphone
LCD TV
Pembesaran digital ini belum maksimal, baru setengahnya saja, jika fokus hasil jepretan bisa maksimal maka pembesaran digital tentunya bisa dimaksimalkan dengan hasil tidak banyak noise, tapi bisa dilihat sendiri baru setengahnya saja uda segede ini apalagi maksimalnya.

Apa yang kita lihat dari hasil jepretan ini adalah TFT Thin-filn Transistor yang ukurannya sangat-sangat kecil sekitar 300 micron. Layar LCD liquid crystal display sebetulnya berisi jutaan TFT yang disusun & dikontrol secara matrix, untuk LCD warna 1 blok TFT berisi 3 warna yaitu RGB red-green-blue, kombinasi RGB ini bisa menghasilkan jutaan warna baru, layar LCD membutuhkan backlight karena tidak dapat menghasilkan cahaya sendiri, karena ukurannya kecil jadi mata kita tidak melihatnya, tapi setelah dibuat microscope ini bisa kita lihat sendiri bagaimana cara kerja monitor LCD.

Selain LCD ada juga teknologi layar PLASMA, prinsip kerjanya menggunakan plasma, secara fisika kimia plasma adalah materi ke-4 setelah zat padat, cair dan gas, jadi dibalik layar plasma terdapat driver-driver bertegangan tinggi, karena plasma dapat dihasilkan dari tegangan tinggi kemudian mengionisasi gas didalam tabung-tabung berukuran micro, layar plasma tidak memerlukan backlight, layar LED light emitting diode, layar ini tidak memerlukan backlight karena dapat menghasilkan cahaya sendiri, ada juga teknologi yang lebih hemat daya, berumur lebih panjang dan kualitas warna lebih jernih yaitu teknologi layar OLED organic light emitting diode, layar ini masih jarang dipasaran, tapi beberapa gadget sudah mengadopsinya.

Layar monitor LCD komputer mempunyai 1 blok TFT berukuran 300 micron, dan layar TFT LCD handphone berukuran lebih kecil dibawah 300 micron, monitor layar LCD TV diatas 300 micron (jauh lebih besar karena jarak tonton akan lebih jauh, jadi resolusi dikurangi). Itulah kenapa mata kita hanya melihat warna, padahal semua warna yang ditampilkan dihasilkan dari 3 warna yaitu RGB, dipanggung-panggung besar dengan layar LED beresolusi rendah bisa kita lihat bahwa sebetulnya layar tersebut berisi matrix RGB. 

Silahkan bandingkan dan hitung sendiri microscope ini bisa melakukan pembesaran optik berapa kali dan dapat melakukan pembesaran digital berapa kali? Tentunya jauh diatas microscope digital yang dijual dipasaran yang ada saat ini, bedanya lagi ukurannya lebih kecil dan bisa diaplikasikan dengan gadget sendiri dan ini gratis tinggal buat sendiri, hahaha....

300 micron = 3x10^-1 milimeter = 3x10^-4 centimeter = 3x10^-7 kilometer

Ukuran bakteri berkisar 0.5~5 micron atau 1x10^-3 milimeter, artinya microscope buatan ini bisa digunakan untuk melihat bakteri atau hewan bersel tunggal secara jelas, buktinya 300 micron aja bisa mengalami pembesaran sebesar ini (pembesaran optik & digital), artinya percobaan selanjutnya adalah membuat backlight dan dudukan yang sempurna, dilengkapi dengan specimen agar dapat melihat mahluk-mahluk bersel tunggal, untuk kamera baiknya digunakan kamera gadget yang mempunyai pixel besar, dalam project ini saya menggunakan kamera 5Mega pixel, lebih besar tentunya lebih baik karena dapat melakukan pembesaran optik jauh lebih optimal tanpa gangguan noise.

Sebetulnya ada dokumentasi videonya, tapi laen kali aja ya, internetnya lagi liburan kayanya, hahaha... and insyaallah next jika ruang dan waktunya mendukung saya akan buat mikroskop elektron, mudah-mudahan bisa dipublish disini, saat ini belum dibutuhkan, karena untuk apa, jadi alat-alat tersebut harus dibuat dan berguna, misal untuk membuat alotrop-alotrop, tentunya akan sangat dibutuhkan mikroskop elektron untuk melihat pairing molekularnya, seperti carbon nanotube yang sedang dikembangkan sekarang ini, bicara mengenai mikorskop elektron artinya berbicara diskala nano, tentunya untuk mengembangkan teknologi nano, berbicara diskala nano artinya berbicara mengenai EFISIENSI, karena semua rangkaian bisa dibuat dalam skala nano, jadi bisa berbentuk molekular, efisien, dan konsumsi daya jauh lebih kecil, contohnya PROCESSOR, dunia seperti ini disebut MEMS micro electro mechanical system, jadi teknologi layar LCD tidak termasuk teknologi nano.

Sampai ketemu ditulisan-tulisan saya selanjutnya.

Saturday, December 21, 2013

UNEDUCATED ENGINEER berbekal BARANG LOAKAN

Kayanya lengkap banget penderitaannya, engineer ga sekolahan and project-projectnya 96% hanya dari barang loakan dan sampah, haha..

96% barang loakan
Ow...96% barang loakan semua? Matematikanya gimana bisa dapet 96%, hahaha...
Bicara dan berkarya dibidang otomatisasi memang ga pernah bikin ngantuk, kali ini gw nemu alat Temperature controller digital, sebetulnya udah lama gw ngeliat modul ini di tempat loak, tapi baru kemarin gw tertarik untuk bungkus and bawa pulang, oh iya alat ini barunya dihargai sejutaan, dan gw beli alat ini seharga 3 porsi mie ayam, haha...


TZN4S Temperature Controller
Alat atau modul ini keren, selama ini gw ga ngelirik karena gw ga suka dengan tampilannya yang standar! Tapi kali ini apa salahnya gw sikat untuk project-project besar gw, alat atau modul ini sebetulnya berisi microcontroller yang dilengkapi dengan fitur yang ga bisa dipandang sebelah mata, sampe-sampe nyetingnya aja butuh waktu karena terlalu banyak fitur-fitur keren yang penasaran pengen dicoba, berikut spesifikasinya (datasheet dari internet).

Series TZN4S
Power supplay 100-240VAC 50/60Hz, 24VAC 50/60Hz / 24-48VDC
Allowable voltage range 90~110%
Power Consumption Approx 5VA
Display method 7segment LED display 
[Process value (PV) : Red, setting value (SV) : Green] 

Input 
  • Thermocouple K(CA), J(IC), R(PR), E(CR), T(CC), S(PR), N(NN), W(TT)
  • Tolerance of line resistance is max. 100 ohm/wire
  • RTD Pt100, JIS Pt100, 3 wire <tolerance of line resistance is max 5 ohm/wire
  • Analog 1-5VDC, 0-10VDC, DC4-20mA
 Control Output
  • Relay 250VAC 3A 1c
  • SSR solid state relay 12VDC -/+3V 30mA Max
  • Current DC4-20mA Load 600 ohm Max
 Sub Output
  • Transmission PV transmission : DC4-20mA Load Max 600 ohm
  • EVENT 1 250VAC 1A 1a
  • EVENT 2 250VAC 1A 1a
  •  Communication RS485 (PV transmission, SV setting)
Control Type ON/OFF control P, PI, PD, PIDF, PIDS
Display Accuracy F.S -/+0.3% or 3 degree celcius (Higher one)
Setting Type Front push buttons
Hysteresis adjustable 1~100C (0.1~100.0C) at ON/OFF control
Proportional Band (P) 0.0~100.0%
Integral Time (I) 0~3600sec
Derivative Time (D) 0~3600sec
Control Time 1~120sec
Sampling Period 0.5sec
LBA Setting 1~999sec
RAMP Setting Ramp up, Ramp down at 1~99min
Dielectric Strength 2000VAC 50/60Hz for 1 min
dan...bla...bla...bla....

Luar biasa dan biasa diluar modul ini, haha..awalnya gw beli 1 untuk dipelajari, ga taunya setelah baca datasheet hasil download dari internet, dan bolak-balik bongkar pasang, modul ini cukup ribet setingnya, artinya controller ini punya artificial intelligent mampuni, ya wajar aja harganya aja nyampe 1 jutaan, dia punya fitur HEAT or COOL, otak ni modul cerdas banget dah.

Jadi inget dulu waktu demam project sensor suhu, pake LM35D + ADC0804 + AT89S52, hahaha...sayangnya dinegara ini cuman ada LM35, padahal waktu itu gw butuhnya LM35DZ karena sensor ini bisa mengukur suhu minus nol derajat, atau pake sensor DS18B20, and untuk modul ini gw pake thermocouple type K harganya Rp.60.000, jadi rangenya nyampe <-100~1300 derajat celcius> atau <-148~2373 derajat fahrenheit>, penasaran pengen jajal diminusnya, errornya berapa %.

Tapi modul ini ga menutup kemungkinan untuk kita hack, mulai dari tampilan sampe dalemannya, gw ga kebayang ini bikin programnya sumpah keren  banget ga asal-asalan, rangkaian controller dan komunikasi digital semua pake komponen SMD surface mount device, rangkaian untuk kontrol SSR dan relay pake komponen biasa, jadi emang padet banget isinya, pokonya modul ini bergizi tinggi, ampe gw ga bosen-bosennya bongkar pasang teros, otak-atik sana-sini, hahaha...

Thermocouple type K
Thermocouple itu sensor suhu yang kaya uler ngelingker difoto atas, cara kerjanya kaya bi-metal, mangkannya biar kabelnya puanjang dia ga akan loss data, beda dengan sensor-sensor suhu lain cara kerjanya. Malem minggu kemarin gw beli 1 lagi modul PID TZN4S, dan ternyata setelah dibongkar meskipun type sama persis bagian output untuk EV-1 tidak menggunakan relay mekanik, tapi menggunakan rangkaian resistor, what? Penasaran makin tambah.

Khusus type TZN4M dilengkapi dengan RS485, jadi bisa dikomunikasikan dengan microcontroller atau PC, terus bikin panel berbasis OOP object oriented programming di PC, jadi monitoring dan kontrol bisa dilihat/dilakukan di PC dengan sistem GUI graphic user interface, apalagi monitor touch screen sekarang bak kacang goreng and murah, bakalan keren kalo dibikin, sayang model TZN4M ga ada loakannya, tapi seolah-olah semua itu nyata dan terlihat jelas, hahaha...itulah kehebatan kemampuan imajinasinya otak kanan.

Dibagian tengah thermocouple yang berbentuk kotak itu SSR alias solid state relay, seperti gw bilang gw ga suka saklar biasa karna ga hi-tech, hahaha...SSR ini cara kerjanya seperti optocoupler atau optoisolator, jadi bukan saklar mekanik kaya relay biasa, tapi pake cahaya, jadi proses ON/OFF ga akan bunyi ctak-ctek, hahaha...kenapa? karena dalemannya pake SCR dan TRIAC, haha..ini memang gw cari-cari, tapi cara menggunakan saklar ini butuh trik tertentu, jadi ga kaya relay biasa, dan sayangnya SSR ini MATI dan ga bisa digunakan meskipun uda 3x dikasih napas buatan, sayangnya lagi SSR ini dicor sama keramik, jadi ga bisa dibongkar ato diperbaiki, padahal komponen dalemnya dahsyat banget kalo bisa di hack! SSR dilengkapi dengan body bagian belakang dari alumunium sebagai pembuang panas, jadi musti pake heatsink, SSR ini typenya [FOTEK SSR-25 DA] melayani sampe 25A alias 5500watt, hahaha...maknyos ga toh! Saklar type ini jauh lebih awet, mahal dan mampu menangani freuensi tinggi, dan tentunya mampu bekerja di amper tinggi coy, hahaha...

OMROM H3BA-8 adjustable timer
Yang ini timer berpenampilan sangat jadul (kita sebut vintage aja), tapi dari segi harga lumayan selangit mulai dari harga Rp.250.000 sampe jutaan dipasaran, iseng-iseng gw beli padahal ga suka, dan alat ini ga jalan alias rusak, haha...kebetulan jadi ada maenan buat dibongkar-bongkar sembari dipelajari dan berusaha memberi napas buatan untuk mengembalikan nyawanya.

OMROM H3BA-8



Omron H3BA-8 Timer 0.55 to 100h, 24 vdc, Japan, NIB. Produk jepang ini ketika dibolak-balik bingung gimana cara bongkarnya, akhirnya tadaaaa...tebukalah dia, jadi sistemnya kaya sarung, haha...dalam urusan bongkar-bongkaran kudu sabar, biar barang ga ancur, pake otak bukan pake otot!

Dibalik putaran pengatur waktu isinya seperti foto diatas, jadi alat ini juga menggunakan microcontroller, hanya dioperasikan dengan saklar rotari, alat ini bisa diseting detik, menit, jam dan x10hour, bagian nilai baginya mulai dari 1~10, 1~5, 0.3 (desimal), dst. Jadi modul ini sebetulnya punya otak cerdas juga, hanya panel instrumennya ga menarik karena hanya menggunakan putaran kaya radio jaman perang dunia 1, hahaha..tapi ga menutup kemungkinan dibuat interface digital dengan tampilan indikator dan pengatur secara digital juga, jadi ga perlu mikirin timer, tinggal mikirin bikin rangkaian driver dan controller panel instrumennya aja dan dibuat se hi-tech mungkin.

OMROM H3BA-8
Sambil dipelajari sekalian dicorat-coret pake spidol bagian PCB nya buat nandain, secara gw ga pernah belajar elektronika, ga punya guru dan buku panduan, apalagi kemampuan service, ngerti aja ngga, tapi dari perjalanan panjang yang penuh kegagalan karna ga ngerti ginian, gw baru sadar ternyata masalah-masalah itu telah mengantarkan gw sejauh ini tanpa gw sadari, gw ga tau apa cara gw ini bener apa ngga, yang jelas gw memahami apa yang gw lakukan, dan akhirnya, alat ini bernyawa lagi, hahaha....alhamdulillah, jadi semua yang gw lakukan selama ini dan sejauh ini adalah survival ability alias kemampuan beradaptasi dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah.

Masalah-masalah itu PENTING SEKALI karena mereka adalah guru besar gw, karena sering berbuat kesalahan (karena ga paham awalnya) pada akhirnya gw tau apa itu salah dan benar, sampe ngeh sendiri cara make multimeter itu kaya gimana, dan mungkin menurut orang cara gw salah, tapi gw ga peduli yang jelas gw sangat-sangat memahami apa yang gw kerjakan, jangan sampe kaya anak sekolahan ketika gw tanya rumus luas bujur sangkar, mereka semua jawab L=PxL, tapi ketika ditanya alasannya kenapa harus L=PxL, mereka kebanyakan tersinggung tanpa pernah memberikan jawaban, hahaha...padahal itu belum lanjut ke trigonometri atau kalkulus, ya...memang sepertinya sistem sekolah yang ada ini ga beres, lihat aja jebolan sekolah apalagi yang suka rangking kebanyakan jadi apa? Ga ada orang bodoh ko, sistem yang sistemik inilah yang mengkondisikan manusia menjadi bodoh.

Seumur hidup gw belum pernah menggunakan ijasah gw untuk ngelamar kerja, tapi justru gw pernah dipercaya megang proyek dan dibayar Rp.450.000/hari, itupun gw tolak-tolak, dan itupun akhirnya gw mundur tengah jalan karena ternyata prosedur diatas itu mengerikan, waktu itu total proyek 50 milyar, dan lokasinya dipulau sumatra dipulau ******, gw dipercaya untuk ngurusin layout 3D dermaga disana. So untuk apa sekolah? Karena dari dulu gw ga suka sekolah, cara guru ngajar dan sistem yang ada, karna yang gw suka adalah belajar, senjata gw dulu kalo diincer guru untuk dimarahi adalah "jangan bisanya marah-marah, setiap bulan saya bayar SPP, anda itu ada disini karna saya bayar, jadi tolong ngajar yang baik!!!", padahal setaun gw cuman bayar SPP 3 bulan aja, yang 8 bulan uangnya gw makan, hahaha..., jadi aman setaon gw ga bayar SPP, dan beruntung ga dipermasalahkan oleh pihak sekolah, orang sekolah seringnya bolos, masa harus bayar SPP? Padahal orang tua tiap bulan bayar SPP, hahaha....ya masa gw pulangin, kalo uda dikasih ya terima jangan dipulangin, tapi jangan dikasih kesekolah kalo lo jarang masuk, dermawan banget lo, hahaha....

Belajar ko pake aturan orang lain? And disalahkan karena kita tidak sama dengan teori orang lain yang katanya umum (untung ga berani bilang bodoh), so pengalaman itu sekarang sudah berganti, karena setiap teori akan gw tantang dalam bentuk karya nyata, dan selalu kalo sudah begitu orang-orang pada kebakaran jenggot dan marah-marah, karena kecewa dan malu ga bisa bikin karya nyata tapi teori doang, sementara gw yang bodoh bisa membuat sesuatu tanpa teori sedetail mereka. Sekolah hanya membentuk EGO menjadi over sensitip dan salah aplikasi, apalagi jebolan sekolah/universitas ternama, ato luar negri, hahaha...jadi inget sama yang lulusan jerman, hahaha..kalo uda begini manusia hanya punya 2 solusi karena hanya otak reptiliannya yang aktip yaitu limbic system sementara frontal lobus nya OFF total, tinggal pilih FIGH or FLIGHT? Hahaha...dan kebanyakan mereka FLIGHT.

Dan ini adalah pukulan berat bagi mereka, karena EGO mereka ga akan mau disamakan dengan status orang biasa, mangkannya mereka lebih banyak bicara supaya terdengar hebat, tapi hampir NOL karya nyata, udah gitu marah-marah sendiri, hahaha...dan ini adalah NYATA, lihat negri ini? Begitu banyak penceramah dan cendekiawan tapi negara ini tetap saja jadi negara berkembang, bahkan melorot dan merosot, disinilah jebakan BETMEN yang tidak pernah disadari insan-insan negeri ini, WE ARE UNDER ATTACT BROW!!! 

Sudah saatnya kita move on, karena kita dibodohkan oleh sistem yang sistemik, halus dan sangat rapi ini maka setelah itu kita tidak sadar bahwa sebetulnya kemerdekaan belum kita miliki, contoh mudahnya kemerdekaan berfikir pun masih dikebiri, tapi 1000 teori akan tumbang oleh 1 karya nyata dan pembuktian, gw da kenyang berhadapan sama yang beginian, gw suka diskusi tapi mereka ga suka kalau gw bisa mengimbangi karena gw anak lulusan STM, hahaha..., tapi kalau gw diinjek diforum, taring gw muncul dan gw kabulkan permintaannya untuk disegerakan dijatuhkan, tapi ketika gw ajak membuat karya? Perlahan tapi pasti mereka ganti chanell dan arah pembicaraan, and FLIGHT, ayo kita buat sesuatu tapi hati-hati karena sistem yang berlangsung akan menganggap anda sebagai INTRUDER! Karena program DEVIDE ET IMPERA masih cocok dengan standar SDM negri ini.

OMROM H3BA-8
Nah ternyata sirkuit PCB dibeberapa bagian sudah mengelupas, bahkan kehilangan jalur, jadi beberapa jumper gw buat baru, sebagai catatan alat-alat seperti ini jarang sekali rusak, apalagi rusak dibagian otaknya jarang, kecuali memori yang uda soak ga bisa ditulis dan hapus ulang, biasanya memori jenis non-volatile, tapi tergantung modul dan fungsinya, ya terus terang PID TZN4S dan SSR ini adalah hal yang benar-benar baru buat gw, dan motivasi ini mahal, motivasi dimana gw bisa exited bongkarin dan mempelajarinya, jadi inilah cara belajar gw, setiap orang punya gayanya masing-masing, dan harus ditemukan, kalau gaya-gaya ini didukung dan disupport maka kemampuan akan bertambah, dan kepercayaan orang akan berubah dan sulit dibendung, jadi masalah rupiah nanti malahan kita yang kerepotan bingung belanjainnya, bukan bingung nyarinya, kita banyak kejebak dengan TEORI harus begini supaya bisa begitu, dan akhirnya hidup penuh target-target deadline.

Sementara kemampuan dan keinginan jomplang ga seimbang, akhirnya otak akan menstimulan energi yang ada untuk melakukan MARAH dan sesuatu yang destruktip, jadi wajar kalo ada ibu ngehajar anaknya ampe mati ato cacat, ga perlu benci karena mereka adalah korban-korban jebakan BETMEN, dan kita sebagai penonton akan di-SPONSORI untuk menghakimi dan membenci ulah seperti itu, dan ga sadar sama-sama masuk jebakan BETMEN, padahal setiap manusia mempunyai POTENSI yang sama persis untuk berlaku KASAR dan AGRESOR juga BODOH seperti itu, karena jaman ini SPONSORnya buanyak, hahaha...sekarang lagi rame bahas soal ibu tiri yang nyiksa anak di TV, tapi kebanyakan habis diteori bukan disolusi, hahaha...udah mendingan bongkar-bongkar lagi, karena ini lebih menyehatkan dan menjanjikan, hahaha...

Air filter regulator
Alhamdulillah, kemarin gw nemu ini dan cuman ada 1, memang gw lagi nyari ditoko harganya mulai dari Rp.300 ribu sampe jutaan, tapi ini gw beli dengan harga 2 porsi soto ayam, padahal gw pernah bilang kalo yang namanya air filter regulator ga mungkin ada loakannya, ini masih lengkap dengan air pressure gauge-nya, oh...ternyata gw salah, ternyata ada loakannya, hahaha..., setelah gw perhatiin alat ini sepertinya masih bisa digunakan, setelah pulang dirumah langsung gw bongkar, cuci dan uji, dan ternyata detak jantungnya masih berdetak coy, hahaha...jadi masih idup, masih bisa digunakan.

Motor GearBox & Stepper
Sebetulnya masih ada motor-motor lain yang pengen gw beli, tapi gw musti kendaliin emosi, motor-motor ini rencananya akan digunakan untuk mesin ***** dan CNC.

DYNASYN motor stepper
Stepper motor setelah dibongkar dan dibersihkan, urusan beginian gw selalu perfectionis, itulah kenapa project CNC dari dulu ga pernah kelar-kelar, dan gw keburu fokus kearah lain, setelah gw liat temen gw yang suka juga elektronika ternyata dia lebih simple, waktu itu gw berdua ngerancang mesin stick drum costum, jadi stick drum bisa digambar full color, dan itu belum ada dinegeri ini, dan project ini uda tembus sampe ke artis-artis malah banyak drumer sekelas artis jadi broker drum stick, hahaha...tapi itulah gw, selalu cepat bosan, karena ga ada yang mau melanjutkan usaha ini jadi gw menolak pesanan, haha...ampe kabur-kaburan waktu itu.

Terbukti rezeki itu urusan Allah bukan urusan gw, orang tinggal ngejalanin bisnis yang udah jalan enak dong, tapi ga ada yang mampu, mulai dari attitude sampe mindset gagal semua, jadi dari pada nantinya nama gw yang rusak so project ini dibekukan, haha...tapi gw liat sampe sekarang belum ada produk serupa yang pernah gw buat dipasaran, jadi oppotunitynya masih tinggi project ini.

Gw perhatiin temen gw ini pola pikirnya simple, memang sama-sama suka barang bekas, hahaha...tapi pikiran realistis dan idealis dia lebih balance, senang bisa belajar dari teman tanpa perlu ditunjuk-tunjuk dan penuh teori, cukup menyaksikan sikap teladan yang patut diinstalkan keotak sendiri. Wajar saja kebanyakan bisnis-bisnis mega raksasa dibelakangnya dioperasikan oleh dua orang berbeda, contoh google, pernah tau cerita google.com? Hanya tidak mudah menyatukan 2 perbedaan itu, butuh kecerdasan, karena EGO biasanya lebih agresip untuk menyabotase, jadi memang terima perbedaan jangan cari sama kalau mau bikin kerjasama, tapi kalo pengennya menang sendiri, jauhin aja, toh jaman kerajaan udah berakhir coy, hahaha...., kalau cari sama lo ga perlu partner cukup koleksi pembantu saja, hahaha...

Thousands PCB lampu neon bekas

Thousands PCB raket nyamuk
Rangkaian ini selewat ga ada harganya sama sekali, padahal dibalik rangkaian ini buanyak banget yang bisa dimanfaatkan untuk dibuat project, and ga bisa disebutin satu-satu karena terlalu banyak, ada beberapa komponen yang real ga akan nemu dipasaran yaitu trafo berinti ferit, adaptor HP jaman ini sudah menggunakan metoda SMPS switching mode power supplay (cerdas), menggunakan frekuensi tinggi dan trafo berinti ferit, bedanya didalam rangkaian raket nyamuk trafo berinti ferit jumlah lilitannya sudah didesign sebagai step-up, terlalu banyak project yang bisa dikembangkan dari rangkaian sederhana ini (raket nyamuk), selengkapnya silahkan baca artikel Memperbaiki Raket Nyamuk, Belajar Bersama Raket Nyamuk, Perkenalan daya, teganan, arus, bersama raket nyamuk, Bikin Ionizer/anti chemtrail dari raket nyamuk, Bikin Ionizer & Air Purifier dengan Raket nyamuk.

Rangkaian lampu neon bekas trafo hanya berfungsi sebagai induktor, tapi masih bisa dililit ulang jika perlu, a lot of ferit toroid. Persamaannya adalah mereka adalah generator frekuensi tinggi alias penghasil frekuensi tinggi dan tegangan tinggi, jadi sedikit modifikasi saja bisa menelurkan ratusan aplikasi baru, apalagi jika dikombinasikan dengan ilmu fisika dan kimia, maka bukan hanya menghasilkan aplikasi baru melainkan produk baru.

Komunikasi TX/RX 433Mhz project percobaan joystick