Ada timbangan digital nganggur nih, error jadi ga fungsi, dengan senang hati menampungnya, haha...
Timbangan badan digital |
Tibangan digital ini tidak rusak, hanya programnya aja error, jeleknya program ga bisa diotak-atik, karena bentuk IC nya kecil banget ga ada port untuk masuk, biasanya chip kaya gini ditempat gw disebutnya IC tai kotok.
Bagian bawah timbangan badan digital |
Load Cell (sensor berat) |
Awalnya gw coba merah (+), hitam (-), putih output, output ini gw masukin ke pin analognya arduino, dan kebaca, tapi gw musti mencet load cell kuat-kuat, hahaha...artinya gw musti bikin rangkaian tambahan yaitu amplifier, pertama gw pake IC opamp 358, gagal maning, gw lagi mikir pake IC opamp biasa aja yaitu 741, supaya keluaran bisa dibaca sama arduino.
Hmm.... gw lagi ga fokus di load cell ini, lagi seru ngurusin yang laen, load cell ini satunya max 50kg.
Opamp 741 penguat tak terbalik |
Opamp 741 penguat pembalik |
Ternyata ada jualannya juga load cell 3 kabel ini, harganya Rp. 119.000.-, hahaha... gw punya 4 coy! ..... alright muanteb!!!
Prinsip kerja load cell ini lucu-lucu gimana gitu, jadi dia mirip prinsip kerjanya Bimetal, bedanya kalo bimetal bekerja menggunakan daya muai dari sebuah logam, mangkannya bimetal dipake sebagai saklar thermal, kaya strikaan tuh yang fungsinya ngatur panas, suka bunyi kan "tek" mati lampunya, "tek" nyala lampunya, si bimetal ini merentang pada suhu tertentu, dan kembali merentang kearah yang berlawanan pada suhu tertentu, prinsip kerja thermostat itu begitu, isinya bimetal, artinya 2 metal yang disatukan, masing-masing metal memiliki daya muai yang berbeda terhadap suhu.
Jadi sersor berat alias load cell ini juga sama ada 2 jenis logam dijadikan satu, nah kalo bimetal akan merenggang karena suhu tertentu, kalau load cell renggangan yang diberikan akan memberikan dampak perubahan resistansi bagi salah satu logam, jadi fungsinya mirip potensio meter, jadi ini bisa dikatakan resistor, karena memanfaatkan perubahan resistansi suatu logam yang direnggangkan (dibengkokan), renggangan ini akan diamati dari 2 logam, ketika logam merenggang (dibengkokan) maka satu bagian akan mengerut dan sebagian merenggang, hahaha..... realy keren, ga kepikiran, gw pikir cara kerja timbangan digital tu gimana.
Bukan kebetulan dulu gw pernah bongkar timbangan manual, ternyata cara kerjanya sama, menggunakan renggangan per, bedanya renggangan per itu dimanfaatkan untuk menggerakan jarum timbangan, mangkannya timbangan itu ga sama antara timbangan satu dengan timbangan laennya, mangkannya harus ada proses kalibrasi, bedanya ini dunia digital jadi renggangan itu disampling menjadi data analog kemudian data analog ini disampling menjadi data digital, nah kalo udah digital terserah lo mau diapain bebas tergantung aplikasi yang akan digunakan, tergantung kebutuhan, jadi skemanya seperti ini.
Load cell >> amplifier >> ADC >> sistem minimum >> monitor
Disistem minimum itu data diolah secara matematik, supaya mengeluarkan satuan yang diinginkan, misal angka keluaran dibulatkan dalam satuan gram ato kilogram, ato ton, kalibrasinya gampang, lo bikin program dulu, terus monitor keluarannya, terus ambil barang seberat 1 gram, timpangin di load cell, nah berapa keluaran dimonitor, abis itu bikin variabel baru diprogram, and bikin matematiknya dengan variabel itu, jadi lo bisa atur apa mau pake bilangan decimal ato dibulatkan, kenaikan nilai berat per berapa misalnya, itu bisa diatur di algoritma program.
Ok kalo ketemu timbangan badan digital, jangan inget tong sampah, amankan dan modifikasi, ga ada yang rusak disana, selamat meneliti dan berfikir.
Sampai ketemu di tulisan-tulisan saya selanjutnya.
0 comments:
Post a Comment