Ini adalah persoalan sepele, banyak orang yang sudah tau, tapi tidak sedikit orang yang belum memahaminya alias cetek atau sekedar mengenal tapi sebetulnya ga tau, budaya dan cara berfikir terkadang membuat seseorang lebih mudah men-judge, menilai sebelum berfikir atau memikirkannya terlebih dahulu.
Ko terdengar sewot dan mengeluh bahasanya ya, hehe..memang ini bentuk keprihatinan dari apa yang ada direalita sekitar kita, dari pada mengeluh dan mencari teman curhat, mencari pendengar setia dari keluhan-keluhan kita dan secara tidak sadar berbagi kebencian, melalui sedikit cerita ini saya akan menjelaskan apa itu Daya, Tegangan, dan Arus.
Kita tentunya pernah melihat raket nyamuk? Raket yang diperuntukan untuk berburu nyamuk menggunakan tegangan tinggi. Tegangan tinggi??? Yang boneng lo?
Ini yang jadi masalah, ternyata banyak orang tidak mengerti konsep kerja raket nyamuk ini, hingga dikaskus begitu rame orang menghujat orang yang mengatakan bahwa sekarang telah ada dipasaran raket nyamuk yang bisa menghasilkan tegangan sebesar 5000 volt.
Iya ga salah baca ko memang 5000 volt, lha ko bisa kan raket nyamuk menggunakan batre 3 volt, ah ngarang ni, masa bisa jadi 5000 volt? Ah sinting lo, ngarang kali lo? Pake otak dong, bisa dong tu raket dipake dirumah gw sekalian buka bengkel? Ngaco lo!!!
Hahaha...ni kalo mo liat sendiri kelucuan-kelucuan orang kalo terlalu cepat menilai, jenggot ampe kebakaran masih ga sadar juga, hahaha...
Sedih liat orang-orang yang perlu dibantu kecerdasannya ini komentar di kaskus, sekaligus kaget, mereka yang komentar notabene mahasiswa lho, saya bukan mahasiswa bahkan selalu tidak rangking, mereka benar-benar tidak mengerti konsep raket nyamuk, tapi sudah berani mengeluarkan bahasa-bahasa kasar seolah-olah mereka jauh lebih paham, padahal tahu aja ngga, ngerti aja ngga, apalagi paham, tempe!!!
Hehe...jadi begini saya coba jelaskan bagaimana batre 3 volt bisa menghasilkan listrik DC sebesar 5000 volt hingga bisa meledakan nyamuk yang nempel bahkan bikin kleyengan ampir pingsan kalo orang sampe kesetrum raket nyamuk baru ini.
Raket nyamuk biasa dan 5000V (pic ya dari kaskus lah) |
Sebetulnya simpel, tegangan DC dari batre sebesar 3 volt pertama-tama diubah menjadi listrik AC, DC artinya direct current (arus searah), AC artinya alternating current (arus bolak balik). Kita tau listrik PLN adalah arus AC tapi dengan frekuensi 60hz, sebagian negara menggunakan PLN dengan frekuensi 50hz, didalam raket nyamuk listrik DC 3 volt pertama-tama diubah menjadi listrik AC 3 volt dengan frekuensi tinggi, jadi bukan 50 atau 60hz, raket nyamuk menggunakan trafo berinti ferit, trafo biasa dengan inti besi tidak akan mampu menghantarkan frekuensi tinggi antara magnetisasi dan demagnetisasi, mangkannya hanya 60hz, jika dinaikan frekuensinya maka GGL gaya gerak listriknya akan berantakan dan tidak beraturan, karena inti besi kurang baik dalam menyalurkan flux magnetiknya.
Nah trafo inti ferit ini punya banyak keistimewaan dibanding trafo berinti besi, selain ukurannya bisa jauh lebih kecil, trafo ini bisa digunakan untuk frekuensi tinggi, inilah swithing atau sering disebut rangkaian AC matic. atau SMPS switching mode power supplay.
Tau ga kalau trafo itu terdiri dari 2 buah kumparan, tauuu...., ya yaitu kumparan primer dan sekunder, kumparan primer akan memasok input arus AC dan menghasilkan flux atau medan magnet, sedangkan kumparan sekunder akan menerima flux medan magnet dari kumparan primer, ketika sebuah kumparan dialiri listrik maka akan menghasilkan medan magnet, energi disimpan dalam bentuk flux magnetik, dan ketika listrik diputus maka flux medan magnetik tersebut akan melepaskan energi listriknya dengan arah sebaliknya (proses demagnetisasi).
Dengan metoda switching berfrekuensi tinggi maka energi tertranferkan ke kumparan sekunder secara baik melalui inti ferit, karena jumlah lilitan kumparan sekunder lebih banyak dari kumparan primer maka trafo ini berfungsi sebagai trafo step up atau peningkat tegangan, jadi dari 3 volt menjadi 5000 volt itu adalah hal yang sangat wajar, hanya arusnya menjadi kecil sekali, nah disinilah hukum kekekalan energi berlaku dan terbukti, jadi daya atau watt raket nyamuk sebetulnya tidak berubah yang berubah adalah tegangannya dan arusnya, tegangannya jadi dinaikan ribuan kali, sementara arusnya diturunkan ribuan kali.
Supaya ga bingung kita lihat eksperimen berikut, saya menggunakan raket nyamuk biasa karna waktu beli ga tau ada raket nyamuk keluaran baru yang punya power lebih maknyos 5000V, hehe...dari raket nyamuk saya mengukur tegangan batre 3 volt, dan keluaran diraket sebesar 790 volt, dah agak soak minta di charge, hehe...beruntung dibawah seribu, karena AVO meter digital saya ga nyampe diatas 1000 volt, jadi aman ga jebol AVO meter saya.
Cek keluaran raket nyamuk
Cek menggunakan lampu LED
Tau ga kalo LED merah itu membutuhkan tegangan sebesar 2 volt dan 20mA atau 0.02 ampere, jadi daya max dari LED merah adalah 2 x 0.02 = 0.04 watt atau 40 miliWatt, maka dari itu power dari batre 9 volt misalnya harus menggunakan resistor agar LED tidak hangus.
Nah sekarang sudah bisa dilihat divideo diatas bahwa raket mengeluarkan tegangan sebesar lebih dari 700 volt bisa dilihat ketika diukur menggunakan avo meter, tapi ko dipake nyalain lampu LED ga hangus?
Rumus daya
P = V.I
P : daya satuan watt
V : tegangan satuan volt
I : arus satuan amper
P = V.I
P : daya satuan watt
V : tegangan satuan volt
I : arus satuan amper
Daya lampu LED adalah 40mw, tegangan raket saya bulatkan 700 volt, (kondisi soak), lampu LED bisa menyala tanpa hangus tanpa menggunakan resistor.
Kita pake aljabar saja ya untuk membuktikannya.
2 x 0.02 = a x 700
coba itung sendiri, hehe...berapa nilai a? ini buat pembuktian secara matematik aja, anda bisa membaca artikel Bikin Power Bank Sendiri, Bikin Generator dari Motor Bekas atau Joule Thief (apaan tuh?) di blog ini.
Nah jelaskan, jadi jangan lihat besarnya tegangannya saja, lihat SUTET saluran udara ekstra tinggi, prinsipnya sama, energi listrik dinaikan tegangannya menjadi ratusan juta volt atau ratusan mega volt, otomatis arusnya akan turun mengingat rumus daya, hal ini dilakukan untuk mengurangi loss energi dijalan, karena distribusi listrik dari PLTA ke konsumen menempuh ratusan kilometer, listrik bisa abis dijalan, habis didalam penghantar kabel, karena kabel memiliki hambatan, jika begitu listrik tidak akan sampai ke konsumen karena keburu habis dijalan, ini sebetulnya masalah graham bell, namun tesla ngoprek rumus ohm dan menemukan rumus daya, sehingga listrik dinaikan dahulu tegangannya menggunakan trafo-trafo step up ukuran besar, yang otomatis arusnya turun, sehingga listrik tidak abis dijalan didalam kabel penghantar, dan bonusnya SUTET tidak perlu menggunakan kabel berpenampang besar, berat dan mahal, setelah sampai dikonsumen maka listrik dirubah lagi menggunakan trafo step down, mangkannya sering kita lihat dekat rumah kita gardu listrik dengan trafo besar kan?
Jadi lihat dayanya jangan lihat dan terprovokasi karena melihat nilai tegangannya, jadi wajar saja jika ada raket nyamuk yang bisa menghasilkan sampe 5000 volt, ga perlu kaget apalagi sampe ga bisa nahan diri untuk sewot, sampe ga sempet berfikir dan analisa, mari kita berfikir dulu bukan menilai, raket nyamuk ini belum apa-apa baru sebatas 5000 volt, coba lihat stunt gun, itutu alat kejut listrik yang bisa digunakan polisi yang ada di film-film, coba perhatikan alat itu bisa mengeluarkan api berwarna biru menandakan tegangan ekstra tinggi, tapi manusia yang disetrum menggunakan alat ini tidak akan mati, paling-paling hanya pingsan saja, kenapa ya, kok bisa gitu, kok ga mati?
STUNT GUN (pic by sayanythingblog.com) |
Ga mati karena tegangannya besar tapi arusnya kecil sekali, jadi dayanya tetap, wattnya kecil, kalo ga percaya gunakan stunt gun tersebut untuk menyalakan lampu seperti percobaan video diatas pasti biasa saja, karena dayanya tetap tidak ikutan naik, hanya tegangannya saja.
Kapan-kapan kita bikin alat semacam stunt gun, ato yang lebih power full dari stunt gun, mudah ko untuk dibuat, asal mau repot aja, hehe...selamat bereksperimen dan berfikir.
Sampai ketemu di tulisan-tulisan saya selanjutnya.
Sampai ketemu di tulisan-tulisan saya selanjutnya.
0 comments:
Post a Comment